Harus.id, Jambi — RETAK! Proyek jalan nasional dengan konstruksi rigit beton di Desa Pembengis, Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi belum digunakan sudah mengalami kerusakan.
Terlihat, proyek dengan menggunakan dana APBN ini sudah mengalami kerusakan. Padahal, jalan tersebut belum dioperasionalkan untuk laju lalu lintas kendaraan umum.
Usman Ermulan, Tokoh masyarakat Jambi sekaligus mantan Bupati Tanjabbar dua priode ini menduga proyek tersebut tidak menggunakan tulang besi atau besi nyaman sebagai penguat kontrusi bangunan.
“Rigit beton yang dibangun sekarang belum serah terima, tapi sudah patah atau retak, karena (diduga) tidak pakai tulang besi. Ada besi dipasang antar ruas aja dengan besi tidak lebih 50 cm jika rigit beton pakai besi 16, ini tidak sama sekali,” ujarnya.
Jika dugaannya itu benar, mantan DPR RI tiga priode ini sangat menyayangkan pembangunan jalan nasional tersebut. Apa lagi menurutnya, kontur tanah diwilayah tersebut sedikit labil tentu akan mempengaruhi masa ketahanan rigit beton tersebut.
“Yang kita khawatirkan masa ketahanannya, apa lagi wilayahnya memiliki kontur tanah yang labil. Jika kontruksinya tidak menggunakan tulang besi maka akan berpengaruh terhadap kekuatannya,” jelasnya.
Perbandingan dilakukan Usman dengan konstruksi jalan rigid beton Kuala Tungkal – Teluk Nilau, yang umumnya memanfaatkan besi berukuran 16 sebagai standar.
Dikatakan mantan anggota DPR RI tiga periode matang dalam komisi perbankan, keuangan, dan perencanaan nasional itu, bahkan hingga coran lapis kedua, tidak ditemukan penggunaan besi untuk penopang beban jalan.
“Dapatkah jalan tersebut menopang kendaraan dengan beban berat? Saya perkirakan dalam waktu tertentu jalan ini akan mengalami kerusakan serius karena absennya penggunaan besi,” ungkap Usman.
Padahal, Usman baru saja menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono atas pemeliharaan infrastruktur yang baik.
Hal ini diungkapkannya saat acara pernikahan putri Gubernur Jambi Al Haris, yang diadakan di Masjid Agung Al Falah Jambi, dengan kehadiran Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai saksi, bulan April lalu.
Discussion about this post